Cerita Dewasa Nafsu Bejat Sikembar
Aku anak bungsu, aku tinggal di Riau, Sebut saja namaku Siska, saat kutulis cerita ini aku berusia 24 tahun dan kejadian itu telah 3 tahun yang lalu, aku mempunyai kakak kembar laki-laki, sebut saja namanya Riko dan Riki dan ayahku adalah salah satu staff di perusahaan asing.
Di rumahku aku tinggal hanya berempat, aku, dua kakak kembarku dan Mbok ina yang sudah ikut keluargaku semenjak usianya 12 tahun dan pada saat itu usiaku 9 tahun, kakak-kakakku berusia 11 tahun.
Kejadian itu saat aku berusia 21 tahun dan kakak-kakakku Riko dan Riki berusia 23 tahun. Saat itu tanggal 12 Oktober 1996, aku pulang kuliah dan melihat kakak-kakakku nonton film BF bersama Mbok ina, Riko di kanan dan Riki di kiri. Aku tidak tahu apa yang mereka perbuat, perlahan-lahan aku ingin melihat apa yang mereka lakukan, aku keluar rumah lagi dan masuk melalui jendela kamar Mbok Ina, yang kebetulan tidak dikunci.
Aku masuk perlahan-lahan, dan aku menuju ruang tengah di mana kedua kakakku dan Mbok Ina. Astaga! aku melihat Mbok Ina sedang dipegangi oleh kedua kakakku, dengan mulut terkatup hampir berteriak, kulihat Mbok Ina mengerang-erang seperti orang berlari 100 km. Hampir saja aku ketahuan oleh kedua kakakku.
Tangan kanan Kak Riko memegang payudara Mbok Ina dan tangan kirinya masuk ke dalam lubang kemaluan Mbok Ina, begitu pula dengan Kak Riki, tangan kirinya memegang payudara Mbok Ina dan tangan kanannya juga masuk ke dalam liang kemaluan Mbok Ina. Terlihat dua tangan yang masuk ke dalam liang kewanitaan Mbok Ina dipercepat oleh kedua kakakku.
"Den.. Den sudah, Mboo..ok sudah nggak kuat.. udah Aden.. Aden berdua."
"Terus Mbok, kan belum main yang lebih enak seperti film itu", kata Kak Riko bersemangat.
Mbok Ina sudah terlihat lemas dan diangkat ke atas, sedangkan di bawah Kak Riko dan Kak Riki membelakangi pantat Mbok Ina. "Astaga, apa yang diperbuat oleh kedua kakakku itu", kataku dalam hati.
Ternyata kemaluan Kak Riko besar juga dan kemaluan Kak Riki begitu pula.
"Ayo, Ki kamu memek dan saya dubur", kata Kak Riko.
"Iya, kamu kan kemarin udah di memek sekarang di dubur, yah" kata Kak Riki.
"Okelah, ayo To mulai", mereka berdua menekan Mbok Ina yang sudah lemas, Kak Riko menekan dari atas dan Kak Riki menekan dari bawah. "Heck.. heck", bunyi suara Mbok Ina yang sedikit sesak nafas.
"Ayo, Ki percepat dong."
"Gampang Ko sebentar lagi nih."
Tiba-tiba kakakku Riki melihat rambutku yang sedikit ketahuan dibalik tembok. "Siapa, siapa di situ?" tanya Kak Riki sambil berteriak dan melepaskan permainannya dengan Mbok Ina, begitu juga dengan Kak Riko yang sudah sejak tadi menarik batang kemaluannya dari dubur Mbok Ina. Mbok Ina dibaringkan di sofa dengan tubuh telanjang bulat dan mereka berdua menghampiriku yang ketakutan tidak bisa lari lagi.
"Ooo, jadi kamu dari tadi ngintip kakak berdua main dengan Mbok Ina", kata Kak Riko.
"Kamu harus diberi hukuman telah ngintip-ngintip kita berdua", kata Kak Riki.
Setelah berbicara seperti itu tanganku dipegang oleh Kak Riko dan Kak Riki di bawa ke kamar mereka berdua. Dalam kamar mereka, aku diminta berdiri di depan pintu kamar mereka.
"Berdiri kamu di situ", Kak Riko meminta sambil menghardikku.
"Buka baju kamu dan celana blue jeans kamu, cepat.." Kak Riki menimpali.
"Jangan.. jangan Kak, Saya kan adik kakak berdua.."
"Mau dibuka sendiri, atau kita berdua yang membuka", kata Kak Riki sambil menghampiriku.
"I..ya, saya buka sendiri", kataku ketakutan.
Perlahan-lahan aku membuka bajuku dan celana blue jeans-ku, dan Kak Riko mengunci pintu kamar serta Kak Riko menyetel lagu House Music dengan voleme tinggi.
"Ayo, nari sambil sedikit-dikit dibuka BH dan CD kamu", Kak Riko memintaku sambil memegang penggaris besi miliknya.
Aku anak bungsu, aku tinggal di Riau, Sebut saja namaku Siska, saat kutulis cerita ini aku berusia 24 tahun dan kejadian itu telah 3 tahun yang lalu, aku mempunyai kakak kembar laki-laki, sebut saja namanya Riko dan Riki dan ayahku adalah salah satu staff di perusahaan asing.
Di rumahku aku tinggal hanya berempat, aku, dua kakak kembarku dan Mbok ina yang sudah ikut keluargaku semenjak usianya 12 tahun dan pada saat itu usiaku 9 tahun, kakak-kakakku berusia 11 tahun.
Kejadian itu saat aku berusia 21 tahun dan kakak-kakakku Riko dan Riki berusia 23 tahun. Saat itu tanggal 12 Oktober 1996, aku pulang kuliah dan melihat kakak-kakakku nonton film BF bersama Mbok ina, Riko di kanan dan Riki di kiri. Aku tidak tahu apa yang mereka perbuat, perlahan-lahan aku ingin melihat apa yang mereka lakukan, aku keluar rumah lagi dan masuk melalui jendela kamar Mbok Ina, yang kebetulan tidak dikunci.
Aku masuk perlahan-lahan, dan aku menuju ruang tengah di mana kedua kakakku dan Mbok Ina. Astaga! aku melihat Mbok Ina sedang dipegangi oleh kedua kakakku, dengan mulut terkatup hampir berteriak, kulihat Mbok Ina mengerang-erang seperti orang berlari 100 km. Hampir saja aku ketahuan oleh kedua kakakku.
Tangan kanan Kak Riko memegang payudara Mbok Ina dan tangan kirinya masuk ke dalam lubang kemaluan Mbok Ina, begitu pula dengan Kak Riki, tangan kirinya memegang payudara Mbok Ina dan tangan kanannya juga masuk ke dalam liang kemaluan Mbok Ina. Terlihat dua tangan yang masuk ke dalam liang kewanitaan Mbok Ina dipercepat oleh kedua kakakku.
"Den.. Den sudah, Mboo..ok sudah nggak kuat.. udah Aden.. Aden berdua."
"Terus Mbok, kan belum main yang lebih enak seperti film itu", kata Kak Riko bersemangat.
Mbok Ina sudah terlihat lemas dan diangkat ke atas, sedangkan di bawah Kak Riko dan Kak Riki membelakangi pantat Mbok Ina. "Astaga, apa yang diperbuat oleh kedua kakakku itu", kataku dalam hati.
Ternyata kemaluan Kak Riko besar juga dan kemaluan Kak Riki begitu pula.
"Ayo, Ki kamu memek dan saya dubur", kata Kak Riko.
"Iya, kamu kan kemarin udah di memek sekarang di dubur, yah" kata Kak Riki.
"Okelah, ayo To mulai", mereka berdua menekan Mbok Ina yang sudah lemas, Kak Riko menekan dari atas dan Kak Riki menekan dari bawah. "Heck.. heck", bunyi suara Mbok Ina yang sedikit sesak nafas.
"Ayo, Ki percepat dong."
"Gampang Ko sebentar lagi nih."
Tiba-tiba kakakku Riki melihat rambutku yang sedikit ketahuan dibalik tembok. "Siapa, siapa di situ?" tanya Kak Riki sambil berteriak dan melepaskan permainannya dengan Mbok Ina, begitu juga dengan Kak Riko yang sudah sejak tadi menarik batang kemaluannya dari dubur Mbok Ina. Mbok Ina dibaringkan di sofa dengan tubuh telanjang bulat dan mereka berdua menghampiriku yang ketakutan tidak bisa lari lagi.
"Ooo, jadi kamu dari tadi ngintip kakak berdua main dengan Mbok Ina", kata Kak Riko.
"Kamu harus diberi hukuman telah ngintip-ngintip kita berdua", kata Kak Riki.
Setelah berbicara seperti itu tanganku dipegang oleh Kak Riko dan Kak Riki di bawa ke kamar mereka berdua. Dalam kamar mereka, aku diminta berdiri di depan pintu kamar mereka.
"Berdiri kamu di situ", Kak Riko meminta sambil menghardikku.
"Buka baju kamu dan celana blue jeans kamu, cepat.." Kak Riki menimpali.
"Jangan.. jangan Kak, Saya kan adik kakak berdua.."
"Mau dibuka sendiri, atau kita berdua yang membuka", kata Kak Riki sambil menghampiriku.
"I..ya, saya buka sendiri", kataku ketakutan.
Perlahan-lahan aku membuka bajuku dan celana blue jeans-ku, dan Kak Riko mengunci pintu kamar serta Kak Riko menyetel lagu House Music dengan voleme tinggi.
"Ayo, nari sambil sedikit-dikit dibuka BH dan CD kamu", Kak Riko memintaku sambil memegang penggaris besi miliknya.
"I..ya, i..ya, tapi jangan dipukul", kataku.
Aku menari perlahan-lahan mengikuti irama House Music dan perlahan-lahan kubuka BH-ku dan CD-ku. Setelah selesai kubuka semua, aku diminta berhenti untuk menari. Aku diseret ke atas tempat tidurnya dan aku disuruh telentang dengan kaki terbuka. Kak Riki mulai menciumi payudaraku yang memang cukup besar dengan ukuran 32 dan Kak Riko mulai menjilati perutku sampai pusar dan mengarah ke kemaluanku.
"Jangan.. jangan.. jangan Kak.." Teriakanku dikalahkan dengan bunyi House Music yang keras.
"Udah, jangan macam-macam kamu", Hardik Kak Riko.
Kak Riki terus memainkan payudaraku dan menarik-narik dengan bibirnya, sementara Kak Riko telah menjilati bibir-bibir kemaluanku. Aku merasakan betapa gelinya dan terangsangnya diriku, kutahan perasaan itu hingga aku hanya bisa menggeliat-geliat sembari menutup mataku dan terasa air mataku menetes. Tanpa kusadari Kak Riko dan Kak Riki telah bermain di liang kewanitaanku, mereka berdua bergantian menjilatinya. Kak Riko berada di atasku dengan kemaluannya menuju wajahku dan Kak Riki berdiri tegak dan terasa kemaluannya menyentuh gerbang kewanitaanku.
"Buka mulut.." pinta Kak Riki, tanpa disadari aku mengikuti perintahnya dan tiba-tiba aku didorong oleh kemaluan kakakku dari mulut dan liang kewanitaanku. Terasa kemaluan Kak Riki sampai pada pangkal tenggorokanku dan kemaluan Kak Riko mulai masuk ke dalam kemaluanku. "Hm.. hm.. hm.." hanya kata-kata itu yang bisa kuucapkan. Terasa mau muntah dan pedih serta perih sekali liang kewanitaanku. Setelah sekali tekan mereka tukar posisi, giliran Kak Riko yang berada di atas kepalaku dan Kak Riki berada di bawahku. Mereka mengulanginya lagi seperti hentakan pertama.
Setelah mereka melakukan dua kali hentakan berselang seling, Kak Riki tiduran di sampingku dan Kak Riko tetap berdiri. Tubuhku dimiringkan dan mereka mulai lagi dengan liang kewanitaanku. Liang kewanitaanku dimasuki oleh batang kejantanan Kak Riki dari depan dan batang kejantanan Kak Riko dari belakang. "Creek.. creek.." bunyi kemaluan kedua kakakku masuk ke dalam liang kewanitaanku dan saat itu aku merasakan adanya sesuatu yang robek dan perih serta pedih sekali, hingga aku tidak dapat lagi mengeluarkan suara.
Setelah kemaluan kakak-kakakku masuk, mereka bergerak cepat sekali. "Ugh.. ugh.. ugh.. ayoo.. terus", dan setelah sekitar 10 menit lamanya aku hanya merasakan adanya cairan yang banyak menyemprot ke dalam liang kewanitaanku. Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan aku pingsan seketika.
Setelah aku sadar, aku tidur dengan Mbok Ina yang telah diberi obat tidur oleh kakak-kakakku. Aku melihat kemaluanku menancap sejenis mainan seperti kemaluan kakakku satu ujung masuk ke kemaluan Mbok Ina dan satu ujungnya masuk ke dalam kemaluanku. Perlahan-lahan kulepaskan barang itu dan aku turun dari tempat tidurku berjalan gontai menuju ruang tengah. Sesampainya di ruang tengah aku dicemooh oleh kakak-kakakku berdua.
"Wah, To adik kita lesbian", kata Kak Riko.
"Iyah, laporin aja sama ayah, biar kapok.." kata Kak Riki.
"Jangan.. jangan dilaporin Kak", kataku mengiba.
"Oke, kalau kamu nggak mau dilaporin.. Kamu kan sudah diphoto oleh kita berdua", sambil menunjukan kamera Kak Riko dan Kak Riki mengancamku.
"Kamu harus melayani kita berdua setiap jam dan dalam waktu satu minggu ini, dan kamu haruslah libur kuliah", kata Kak Riki, "Bila aku tidak mau diceritakan tentang tidurku bersama dengan Mbok Ina."
"I..ya, I..yah tapi pake pengaman yah, Siska nggak mau hamil", kataku memelas.
"Oke, mau pake pengaman kek, nggak kek, pokoknya loe harus ngelayani kita berdua", kata Kak Riko.
Terpaksa pada saat itu hingga seminggu aku bolos kuliah dan aku melayani kedua kakakku yang sudah tidak ingat lagi bahwa aku ini adik kandungnya. Dan setelah seminggu aku diberi photo serta klisenya waktu aku tidur dengan Mbok Ina dengan pose lesbian. Kutanyakan kepada Mbok Ina kenapa mau seperti itu, ternyata ia dipaksa untuk meminum sirup buatan Kak Riki sehingga menjadi lemas dan tertidur. Dan mereka masih sempat memperlihatkan photo mereka berdua bermain dengan adik kandungnya, dengan pose-pose yang heboh dan saat itu pula aku pingsan.
Sampai saat ini aku masih melayani nafsu kakakku.
.
Aku menari perlahan-lahan mengikuti irama House Music dan perlahan-lahan kubuka BH-ku dan CD-ku. Setelah selesai kubuka semua, aku diminta berhenti untuk menari. Aku diseret ke atas tempat tidurnya dan aku disuruh telentang dengan kaki terbuka. Kak Riki mulai menciumi payudaraku yang memang cukup besar dengan ukuran 32 dan Kak Riko mulai menjilati perutku sampai pusar dan mengarah ke kemaluanku.
"Jangan.. jangan.. jangan Kak.." Teriakanku dikalahkan dengan bunyi House Music yang keras.
"Udah, jangan macam-macam kamu", Hardik Kak Riko.
Kak Riki terus memainkan payudaraku dan menarik-narik dengan bibirnya, sementara Kak Riko telah menjilati bibir-bibir kemaluanku. Aku merasakan betapa gelinya dan terangsangnya diriku, kutahan perasaan itu hingga aku hanya bisa menggeliat-geliat sembari menutup mataku dan terasa air mataku menetes. Tanpa kusadari Kak Riko dan Kak Riki telah bermain di liang kewanitaanku, mereka berdua bergantian menjilatinya. Kak Riko berada di atasku dengan kemaluannya menuju wajahku dan Kak Riki berdiri tegak dan terasa kemaluannya menyentuh gerbang kewanitaanku.
"Buka mulut.." pinta Kak Riki, tanpa disadari aku mengikuti perintahnya dan tiba-tiba aku didorong oleh kemaluan kakakku dari mulut dan liang kewanitaanku. Terasa kemaluan Kak Riki sampai pada pangkal tenggorokanku dan kemaluan Kak Riko mulai masuk ke dalam kemaluanku. "Hm.. hm.. hm.." hanya kata-kata itu yang bisa kuucapkan. Terasa mau muntah dan pedih serta perih sekali liang kewanitaanku. Setelah sekali tekan mereka tukar posisi, giliran Kak Riko yang berada di atas kepalaku dan Kak Riki berada di bawahku. Mereka mengulanginya lagi seperti hentakan pertama.
Setelah mereka melakukan dua kali hentakan berselang seling, Kak Riki tiduran di sampingku dan Kak Riko tetap berdiri. Tubuhku dimiringkan dan mereka mulai lagi dengan liang kewanitaanku. Liang kewanitaanku dimasuki oleh batang kejantanan Kak Riki dari depan dan batang kejantanan Kak Riko dari belakang. "Creek.. creek.." bunyi kemaluan kedua kakakku masuk ke dalam liang kewanitaanku dan saat itu aku merasakan adanya sesuatu yang robek dan perih serta pedih sekali, hingga aku tidak dapat lagi mengeluarkan suara.
Setelah kemaluan kakak-kakakku masuk, mereka bergerak cepat sekali. "Ugh.. ugh.. ugh.. ayoo.. terus", dan setelah sekitar 10 menit lamanya aku hanya merasakan adanya cairan yang banyak menyemprot ke dalam liang kewanitaanku. Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan aku pingsan seketika.
Setelah aku sadar, aku tidur dengan Mbok Ina yang telah diberi obat tidur oleh kakak-kakakku. Aku melihat kemaluanku menancap sejenis mainan seperti kemaluan kakakku satu ujung masuk ke kemaluan Mbok Ina dan satu ujungnya masuk ke dalam kemaluanku. Perlahan-lahan kulepaskan barang itu dan aku turun dari tempat tidurku berjalan gontai menuju ruang tengah. Sesampainya di ruang tengah aku dicemooh oleh kakak-kakakku berdua.
"Wah, To adik kita lesbian", kata Kak Riko.
"Iyah, laporin aja sama ayah, biar kapok.." kata Kak Riki.
"Jangan.. jangan dilaporin Kak", kataku mengiba.
"Oke, kalau kamu nggak mau dilaporin.. Kamu kan sudah diphoto oleh kita berdua", sambil menunjukan kamera Kak Riko dan Kak Riki mengancamku.
"Kamu harus melayani kita berdua setiap jam dan dalam waktu satu minggu ini, dan kamu haruslah libur kuliah", kata Kak Riki, "Bila aku tidak mau diceritakan tentang tidurku bersama dengan Mbok Ina."
"I..ya, I..yah tapi pake pengaman yah, Siska nggak mau hamil", kataku memelas.
"Oke, mau pake pengaman kek, nggak kek, pokoknya loe harus ngelayani kita berdua", kata Kak Riko.
Terpaksa pada saat itu hingga seminggu aku bolos kuliah dan aku melayani kedua kakakku yang sudah tidak ingat lagi bahwa aku ini adik kandungnya. Dan setelah seminggu aku diberi photo serta klisenya waktu aku tidur dengan Mbok Ina dengan pose lesbian. Kutanyakan kepada Mbok Ina kenapa mau seperti itu, ternyata ia dipaksa untuk meminum sirup buatan Kak Riki sehingga menjadi lemas dan tertidur. Dan mereka masih sempat memperlihatkan photo mereka berdua bermain dengan adik kandungnya, dengan pose-pose yang heboh dan saat itu pula aku pingsan.
Sampai saat ini aku masih melayani nafsu kakakku.
Posted by 15.21 and have
3
komentar
, Published at
Cara Dewasa | Cerita Dewasa | Kumpulan Foto Bugil | Foto Telanjang........
BalasHapusgambar memek tante dimasukin kontol besar | foto memek prawan dan video bokep panas | Download video bokep SMA | Guru memperkosa murit sampai pingsan | vidio terbaru PSK di Entot 10 pria
Obat Kuat Alami | Obat Tahan Lama | Pills menyembuhkan disfungsi Ereksi
Obat Pembesar Penis | Vimax Original | Pembesar Penis | Obat Pembesar Penis | VigRX Plus Original | Cara Membesarkan Alat Vital Alami | Cara Memperbesar alat Vital Pria
Obat Kuat Alami | Viagra Usa Laser | Obat Kuat Herbal | Cialis 50mg Original | Obat Memperbesar Alat Vital Alami | Oil Lintah Pembesar Penis Herbal | Obat Pelangsing Tubuh Alami Fruit and Plant | Obat Pelangsing Badan Meizitang Soft Gels | Obat menurunkan Berat Badan | Obat Perangsang Wanita Alami | Obat Peninggi Badan Alami | Obat Penghilang Jerawat Alami | Obat Pemutih Badan Alami | Pembesar Payudara Wanita Alami | Obat Perapat Vagina Alami | Semenax Penyubur mani Sperma Pria | Obat mengatasi Rambut Rontok Alami | Cream Pemutih Wajah Alami aman | Obat Pemutih Gigi Alami | Cara Memutihkan Gigi Alami
OBAT PERANGSANG SEX.COM
BalasHapusSelamat datang di toko online kami,semoga kehadiran kami bisa membantu menyelesaikan masalah rumah tangga anda
Info pemesanan
call : 0821 3456 6910
BBm : 26876c1b
KAMI MENJUAL PRODUK -PRODUK DI BAWAH INI
Ciri Vimax Asli
penis ikat pinggang
Boneka Full Body Silicon
Alat Bantu Sex Pria
Obat Perangsang
Alat Bantu Wanita
obat penggemuk badan
Pembesar Penis
Oil Pembesar Penis
Obat Kuat Viagra
Obat Kuat Cialis
Vagina ngangkang
Vakum Pembesar Payudara
Vakum Pembesar Penis
Boneka Fuul Body
www.obatperangsangsex.com
tonton vidio kami
memek perawan
pembantu
cerita sex dan vidio porn
vidio aksi didepan webcam
vidio tarzan x
vidio sex x
memek jembut tebal
memek arab
pembantu sex
jembut lebat
Balas
MAU OBAT PEMBESAR PENIS PALING CEPAT MURAH AMAN SERTA TERPERCAYA?
BalasHapusHUBUNGI : ANDI SYAHPUTRA
PHONE : 0857 2925 5599 ( INDOSAT )
PIN BB : 5BC7F601
MAU INFO LEBIH LENGKAP KUNJUNGI WEBSITE KAMI
www.obatklg.net
JUALOBAT PEMBESAR PENIS HERBAL KLG PILLS ASLI USA ATAU OBAT PEMBESAR ALAT VITAL PRIA. OBAT TRADISIONAL SECARA PERMANEN ALAMI AMAN TAMPA EFEK SAMPING LEBIH BAGUS DARIPADA OBAT LAIN NYA. OBAT KLG SUDAH TERUJI SECARA KLINIS DAN PARA DOKTER. TIDAK BERHASIL UANG KEMBALI 100%
Memuaskan pasangan anda adalah hal yang terpenting salah satunya dengan menambah ukuran alat vital anda dengan obat yang 100% herbal alami,kini hadir produk obat pembesar penis merek KLG, solusi satu-satunya yang manjur yang terkenal dibelahan penjuru dunia